KUALITAS
DAN CIRI-CIRI TEKNIK EVALUASI YANG BAIK
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Untuk
mengukur kesesuaian, efesiensi, dan kemantapan (consistency) suatu alat penilaian atau suatu tes
dipergunakan bermacam-macam kualitas seperti validitas, keandalan,
objektifitas, dan kepraktisan (practibility).
Validitas
(kesahihan) adalah kualitas yang menunjukan hubungan antara suatu pengukuran
(diagnosis) dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah laku.
Beberapa kriteria dapat dipilih untuk memperhatikan keefektifan terhadap
peramalan performance yang akan
datang (yang akan terjadi), kriteria yang lain untuk menunjukan status yang
muncul, kriteria yang lain lagi untuk menimbulkan sifat-sifat yang
representatif dari luasnya isi atau tingkah laku, dan kriteria yang lain lagi
untuk (melengkapi) penyediaan data untuk menunjang atau menolak beberapa teori
psikologis.
Keandalan
adalah kualitas yang menunjukan kemantapan
(consistency) ekuivalensin atau stabilitas suatu pengukuran yang dilakukan.
Objektifitas adalah
kualitas yang menunjukan identitas atau kesamaan dari skor-skor atau diagnogsis
yang diperoleh dari data yang sama dari penskor-penskor kompeten yang sama.
Kepraktisan (practicability)
adalah suatu kualitas yang menunjukan kemungkinan dijadikannya suatu kegunaan umum dari suatu teknik
penilaian, dengan mendasarkannya pada biaya,
waktu yang diperlukan untuk menyusun, kemudahan penyusunan, mudahnya penskoran,
dan mudahnya penginterpretasian hasil-hasilnya.
2.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan validitas?
2. Apa
yang dimaksud keandalan?
3. Apa
yang dimaksud objektifitas?
4.
Apa yang
dimaksud kepraktisan?
3.
Tujuan
Masalah
Dari
rumusan masalah di atas dapat diperoleh tujuan sebagai berikut:
1. Dapat
mengetahui maksud dari validitas.
2. Dapat
mengetahui maksud dari keandalan.
3. Dapat
mengetahui maksud dari objektifitas.
4. Dapat
mengetahui maksud dari kepraktisan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Validitas
Validitas
merupakan syarat terpengting dalam suatu alat evaluasi. Suatu teknik evaluasi
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (disebut valid) jika teknik evaluasi
atau tes itu dapat mengukur apa yang
sebenarnya akan diukur. Validitas
bukanlah suatu ciri atau sifat yang mutlak dari suatu teknik evaluasi, akan
tetapi merupakan suatu ciri yang relatif terhadap tujuan yang hendak dicapai
oleh pembuat tes. Teknik yang sama dapat digunakan untuk beberapa tujuan yang
berbeda, dan validitasnya dapat berbeda-beda dari yang tinggi kepada yang
rendah, bergantung pada tujuan. Oleh karena itu, validitas harus ditentukan
dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dengan alat evaluasi itu.
2.
Keandalan
Keandalan
(raliability) adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu
tes atau alat evaluasi dikatakan andal
jika ia dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif. Jadi, yang
dipentingkan di sini adalah ketelitiannya:
sejauh mana tes atau alat tersebut dapat dipercaya kebenarannya.
Keandalan
suatu tes dinyatakan dengan coeficient of
reliability (r), yaitu dengan jalan mencari korelasi. Misalnya:
1) Dengan metode dua
tes:
dua tes yang paralel dan setaraf (ekuivalen) diberikan kepada sekelompok anak.
Hasil kedua tes tersebut kemudian dicari korelasinya.
2) Dengan metode
satu tes: sebuah tes diberikan kepada sekelompok murid yang
sama, tetapi dalam waktu yang berbeda. Kedua hasil tes itu kemudian dicari
korelasinya.
3) Metode
“split-half” (masih dengan satu tes):
suatu tes dibagi menjadi dua bagian yang sama tingkat kesukarannya, sama sis
dan bentuknya. Kemudian dilihat skor masing-masing bagian paruhan tes tersebut
dan dicari korelasinya.
4) Termasuk
“split-half method” dengan cara lain yang tidak memerlukan
perhitungan korelasi, yaitu sebagai berikut. Dengan menggunakan deviasi standar
masing-masing dari kedua bagian tes dan deviasi standar seluruh tes. Rumusnya:
Keterangan:
SI = DS dari
tes yang pertama
SII = DS dari
tes yang kedua
St = DS dari seluruh tes
5) Dengan metode Kuder-Richardson,
yaitu
dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh dua orang ahli measurement yang bernama Kuder dan
Richardson. Koefisien korelasinya terkenal dengan KR 21 dan KR 20.
Menurut
Kuder-Richardson, keandalan suatu tes dihitung dengan mencari:
KR
21
KR
20
Keterangan:
n = jumlah
item dalam tes
St = DS
untuk seluruh tes
p = mean dibagi jumlah item
q = 1 – p
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi keadalan suatu tes
1) Luas-tidaknya sampling yang diambil
Makin
luas suatu sampling, berarti tes makin andal.
2) Perbedaan bakat dan kemampuan murid yang di tes
Makin variabel kemampuan peserta
tes, berarti makin tinggi keadalan koefisien tes. Tes yang diberikan kepada
beberapa tingkat kelas yang berbeda lebih tingi keadalannya dari pada yang
hanya diberikan kepada beberapa kelas yang sama karena tingkat kelas yang berbeda
akan menghasilkan achievement yang lebih luas.
3) Suasana
dan kondisi testing
Suasana
ketika berlangsung testing, seperti tenang, gaduh, banyak gangguan, pengetes
yang marah-marah dapat mengganggu pengerjaan tes sehingga dengan demikian
mempengaruhi pula hasil dan keandalan tes.
3. Objektifitas
Objektifitas suatu tes ditentukan oleh tingkat
atau kualitas kesamaan sekor-sekor yang diperoleh dengan tes tersebut meskipun
hasil tes itu dinilai oleh beberapa orang penilai. Untuk ini diperlukan kunci jawaban tes (sekoring key).
Kualitas
objektifitas suatu tes dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
- Tinggi,
- Sedang,
- Fleksibel.
1)
Objektifitas
tinggi ialah jika hasil-hasil tes itu menujukkan tingkat
kesamaan yang tinggi. Contohnya: tes yang
sudah distandardisasi, hasil penskorannya sangat objektif.
2)
Objektifitas
sedang ialah seperti tes yang sudah distandardisasi,
tetapi pandangan subjektif skor masih mungkin muncul dalam penilaian dan
interpretasinya.
3) Objektifitas
fleksibel ialah seperti beberapa jenis tes yang digunakan oleh
LBP (Lembaga Bimbingan dan Penyuluhan) untuk keperluan counseling, misalnya tes yang bersifat open-end item (open-end questionaires).
4. Kepraktisan
Kepraktisan
suatu tes penting juga diperhatikan. Suatu tes dikatakan mempunyai kepraktisan
yang baik jika kemungkinan untuk menggunakan tes itu besar. Kriteria untuk
mengukur praktis-tidaknya suatu tes dapat dilihat dari:
a) biaya yang
diperlukan untuk menyelenggarakan tes itu,
b) waktu
yang diperlukan untuk menyusun tes itu,
c) sukar-mudahnya
menyusun tes itu,
d) sukar-mudahnya
menilai (scoring) hasil tes itu,
e) sulit-tidaknya
menginterpretasikan (mengolah) hasil tes itu,
f) lamanya waktu
yang diperlukan untuk melaksanakan tes
itu.
Tentu saja menetukan ukuran yang tepat untuk kritria
tersebut diatas itu sukar karena penentuan mahal-murah, lama dan tidak, sukar
dan mudah, itu relatif, bergantung pada dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Validitas
(kesahihan) adalah kualitas yang menunjukan hubungan antara suatu pengukuran
(diagnosis) dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah laku. Keandalan adalah kualitas yang
menunjukan kemantapan ekuivalensin
atau stabilitas suatu pengukuran yang dilakukan. Objektifitas adalah kualitas yang menunjukan identitas atau
kesamaan dari skor-skor atau diagnogsis yang diperoleh dari data yang sama dari
penskor-penskor kompeten yang sama. Kepraktisan
adalah suatu kualitas yang menunjukan kemungkinan dijadikannya suatu kegunaan umum dari suatu teknik
penilaian, dengan mendasarkannya pada biaya,
waktu yang diperlukan untuk menyusun, kemudahan penyusunan, mudahnya penskoran,
dan mudahnya penginterpretasian hasil-hasilnya.
2. Saran
Semoga
apa yang kami kerjakan dapat bermanfaat bagi teman-teman. Kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dari
teman-teman sangat kami butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, M.Ngalim.
2010. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Pemilik blog yang terhormat.
BalasHapusTidakah kamu tahu bahwa tulisan warna merah itu merusak terhadap kesehatan mata. Tidak boleh. Blogmu bagus, namun saya yakin orang / pengunjjung tdk akan tahan (kapok) membaca dengan warna merah ini. Silahkan diedit pengaturan postingannya (warna pont). Terima kasih