Senin, 01 April 2013

GURU INSPIRATIF

BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Senang sekaligus terkesan ketika saya mendengar guru saya menginspirasi murid-murid di kelas dengan mengucapkan  kalimat ini : “No One In This World is Stupid” ( Tak Ada Satu Orang Pun di Dunia Ini yang Bodoh). Lalu,  guru saya pun melanjutkan maksud dari kalimat tersebut  bahwa sebenarnya semua anak itu pada dasarnya sudah dianugerahi Tuhan  memiliki bakat atau talentanya masing-masing. Hanya, terkadang anak-anak malas untuk mengembangkannya. Tak hanya itu, banyak juga ternyata ditemukan anak-anak yang tidak tahu dimana sebenarnya letak kelebihan-kelebihannya dan bagaimana cara untuk mengeksplorasi kemampuan yang mereka miliki.
Faktor ketidaktahuan inilah yang membuat anak-anak  menganggap dirinya tidak hebat dan sering berkata: ”Saya kan tidak pintar, Saya tidak sehebat dia, Saya terlalu kecil untuk melakukan hal-hal sebesar itu.” Dan tak jarang ketika guru meminta mereka mengerjakan soal, anak-anak kerap langsung menjawab: “TIDAK BISA.” Padahal belum dicoba. Sebenarnya kelebihan yang ada pada masing-masing pribadi tidak hanya satu, melainkan ada beberapa kelebihan atau  potensi yang kita kenal dengan istilah multiple intelegence.
Untuk itulah Indonesia saat ini membutuhkan sosok guru hebat yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin muda Indonesia luar biasa, yang berani mengembangkan bakat dan potensinya, serta tidak memiliki keraguan dalam bermimpi. Inspiratif, Kreatif, dan inovatif, itulah tiga karakter penting yang harus dimiliki sosok guru hebat Indonesia. Ketika banyak anak muda Indonesia yang sudah berani berpendapat, bertanya tentang berbagai hal, dan tidak takut berekspresi, maka guru hebat Indonesia patut disebut sebagai sosok yang kreatif. Saat lahir anak-anak muda yang senang mencoba hal-hal baru, patutlah sang guru dihargai sebagai sosok yang inovatif. Kemudian, sang guru berhasil menjadi pribadi yang inspiratif, ketika ia mampu melihat kelebihan-kelebihan atau talenta yang ada pada murid-muridnya di saat murid-murid kebingungan tentang potensi yang dimiliki.
Disinilah peran guru yang diharapkan dapat memotivasi siswanya untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka dengan mencoba berdiskusi bersama murid-murid, mampu menjadi inspirator sekaligus teman untuk bertukar pikiran yang dapat memberi masukan inspiratif,  sehingga guru mampu melihat dan memberi arahan mengenai bakat-bakat yang dimiliki siswa-siswinya. Dengan demikian, akan timbul rasa percaya diri dan antusiasme dari siswa bahwa mereka sebetulnya memiliki kelebihan, potensi, dan bakat yang layak untuk ditonjolkan. Hanya perlu dilatih, dikembangkan, dan diasah saja untuk bisa menjadi pribadi yang hebat dan unggul. Itulah peran guru yang seharusnya hadir di setiap sekolah.
Janganlah kehadiran guru itu hanya tampil untuk membuat murid-murid pintar dari segi pengetahuan belaka, namun miskin dalam hal berkarakter. Jika kita menyoroti permasalahan yang ada di Indonesia ini, sebetulnya beragam problema itu berakar dari mentalitas bangsa yang kurang baik. Bicara mengenai mentalitas bangsa artinya pembicaraan tak akan lepas dari pendidikan karakter yang masih perlu dibenahi. Untuk membentuk pribadi para murid yang tidak hanya diajarkan segala hal dalam bentuk teori, namun ada aksi nyata yang bisa dituangkan dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
2.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat di rumuskan sebagai berikut:
1.    Seberapa penting guru dimata siswa?
2.    Bagaimana menjadi guru inspiratif bagi siswa?
3.    Hal-hal apa saja yang dibenci siswa?
3.    Tujuan Masalah
Tujuan dari rumusan di atas adalah:
1.    Untuk mengetahui arti penting guru.
2.    Mengetahui cara menjadi guru inspiratif bagi siswa.
3.    Mengetahui hal-hal yang dibenci siswa.

BAB II
PEMBAHASAN
1.    Arti Penting Guru
Pembahasan guru itu selalu menarik, karena ia adalah kunci pendidikan. Artinya, jika guru sukses, maka kemungkinan besar murid-muridnya akan sukses. Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya. Jika guru mampu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi anak didiknya, maka hal itu akan menjadi kekuatan anak didik dalam mengejar cita-cita besar nya dimasa depan.
Ada beragam julukan yang diberikan kepada sosok guru. Salah satu yang paling terkenal adalah “pahlawan tanpa tanda jasa”. Julukan ini mengindikasikan betapa besarnya peran dan jasa yang dilakukan guru sehingga guru disebut sebagai pahlawan. Namun, penghargaan terhadap guru ternyata tidak sebanding dengan dengan besarnya jasa yang telah diberikan.
Ada banyak tokoh-tokoh yang sukses karena gurunya. Contohnya Imam syafi’i. Kesuksesan beliau tidak lepas dari peran guru-gurunya, khususnya Imam malik. Begitu juga dengan tokoh Hellen yang tidak mampu berbuat apa-apa dan tidak mengenal dunia, beliau di didik oleh gurunya yang begitu sabar. Akhirnya beliau mampu menjadi guru besar dan melahirkan pemikiran-pemikiran yang dapat diturunkan kepada anak cucunya atau tokoh yang sangat terkenal sekarang seperti Bj.Habibi yang mampu membuat pesawat terbang, pemikiran beliau pun karena jasa-jasa gurunya.
2.    Guru Inspiratif
Menjadi guru yang inspiratif adalah sebuah tuntutan yang tidak bisa dielakan. Masa depan bangsa sangat ditentukan oleh kader-kader muda. Sedangkan penanggung jawab utama masa depan kader-kader muda tersebut berada dipundak guru, karena gurulah yang langsung berinteraksi dengan meraka dalam pembentukan kepribadian, memberi pemahaman, menerbangkan imajinasi dan cita-cita, membangkitkan semangat dan mengerakkan kekuatan mereka.
Disinilah guru dituntut menjadi busur yang kuat, dinamis, dan powerful sehingga mampu melesatkan potensi dan cita-cita tinggi jauh ke angkasa, menjadi orang yang mampu memberikan kemanfaatan penuh bagi kemajuan dunia. Agar dapat menjadi guru yang dapat diinginkan seperti diatas, maka hal-hal di bawah ini dapat menjadi renungan bersama.
a.    Menguasai materi pelajaran secara mendalam
Menguasai materi pelajara adalah syarat utama menjadi guru yang inovatif, karena dengan menguasai materi, kepercayaan diri terbangun dengan baik, tidak ada rasa was-was, dan bimbang terhadap pertanyaan murid. Ada pepatah mengatakan “the right man on the right place”, artinya guru yang hebat adalah guru yang mengajar sesuai bidangnya.
b.    Mempunyai wawasan luas
Perubahan yang terjadi setiap saat akibat revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi informasi berjalan dengan hitungan detik, oleh karena itu guru harus up to date sehingga cakrawala pemikirannya menjadi luas, mendunia. Karena sesuatu hal baru yang disampaikan seorang guru akan menjadi salah satu daya tarik murid yang dapat menggugah semangatnya mengikuti pelajaran guru.
c.    Komunikatif
Guru yang suka menyapa dan memperhatikan kondisi muridnya lebih diterima oleh anak didik dibandingkan dengan guru yang cuek dan egois, yang datang hanya untuk menerangkan pelajaran lalu pulang, karena ketika seorang murid disapa ia akan merasa diperhatikan.
d.   Mampu menggabungkan teori dan praktik
Anak didik akan mudah jenuh kalau hanya dijejali dengan teori tanpa praktek. Praktek sangat diperlukan sebagai media menurunkan, mengedepankan, dan meletakan pemahaman materi pada otak anak didik. Praktek dapat langsung kelapangan atau sekedar di laboraturium.
e.    Mempunyai variasi pendekatan
Dalam proses belajar dan mengajar, seorang guru harus mempelajari banyak pendekatan pengajaran. Dengan menguasai pendekatan pengajaran yang banyak, proses belajar dan mengajar dapat berjalan secara variatif dan tidak monoton.

f.     Memberikan pujian
Guru yang baik harus mampu memberi apresiasi positif kepada muridnya, dengan memberi pujian ketika sang murid mencoba berkarya dengan potensi yang dimilikinya. Maka pasti akan timbul rasa percaya diri dalam diri siswa. Bahkan, nantinya siswa akan menjadikan guru tak hanya sekedar sosok pendidik, namun sebagai sahabat yang siap membantu dalam berbagai hal.
g.    Belajar melalui proses
Sosok guru inspiratif adalah guru yang mengajarkan siswa bahwa segala sesuatu itu ada prosesnya. Ada pepatah yang mengatakan “Berikanlah kailnya, bukan ikannya.” Dengan dasar kutipan pepatah: ”Segala Sesuatu Membutuhkan Proses. Jika Ingin Menikmati Hasil yang Baik, Laluilah Prosesnya terlebih dahulu.” Dalam hal apa pun tidak sebatas pada pelajaran di sekolah, namun dalam kehidupan sehari-hari.
h.    Tidak menakut-nakuti
“Kalau Mau Maju Harus Berani dan Percaya Diri.” Guru inspiratif adalah guru yang selelu memberi pengertian kepada peserta didik agar selalu berani dalam segala hal. “Kita Tak Akan Pernah Rugi Ketika Belajar untuk Berani dan Percaya Diri.” Dengan itu, dalam benak siswa akan muncul anggapan bahwa ternyata segala sesuatu tidak sesulit seperti yang pikirkan. Bagi orang yang takut, mengangkat sehelai daun pun ia tidak sanggup. Tetapi, selama kita mau berani dan percaya diri, maka sesulit apapun pasti bisa diselesaikan. Dan pada akhirnya, guru akan membentuk pribadi siswa menjadi pemberani.
i.      Membentuk karakter
Guru pernah berkata: ”Orang Kreatif Punya Banyak Alternatif.” Siapapun yang memiliki sikap semacam itu akan memiliki berbagai alternatif dalam memecahkan permasalahan dalam hidunya. Berangkat dari kalimat tersebut, Siapapun dan apa pun bakat yang dimiliki, semua adalah seniman hebat yang kreatif dan ekspresif. Selama mau terbuka untuk berkarya dengan potensi yang dimiliki dan tak takut untuk menuangkan kreativitas dan berekspresi secara bebas, maka banyak alternatif yang hadir dalam hidup siswa. Belajar dari guru tersebut, perlulah sosok kreatif dan ekspresif ditanamkan dalam pribadi setiap siswa. Dan guru harus menjadi teladan atau panutan yang memulai segala hal baik.
j.      Humoris tapi serius.
            Salah satu guru yang inspiratif adalah berwatak dinamis, kompetetif, tapi humoris. Ditengah kepenatan pikiran, keletihan fisik, dan kebosanan berfikir, humor sangat diperlukan. Dengan selera humor yang tinggi, seorang guru dapat memecahkan suasana yang menjenuhkan, menghilangkan kepenatan, dan menyegarkan pikiran anak didik. Humor bukan sekedar alat penyegar, tetapi dilihat dari banyaknya pelajaran yang siswa dapatkan dan jam yang begitu lama, disinilah peran guru dalam mengatur ritme, irama, dan menghilangkan beban pikiran yang semakin berat, lebih baik guru menyelingi dengan humor atau permainan untuk menyegarkan otak siswa, dari pada guru ceramah tapi siswa tidak mendengarkan dengan baik.
3.    Hal-Hal yang Di Benci oleh Siswa
Guru yang interaktif tidak lepas dari penilaian murid. Untuk itu, seorang guru harus mendengarkan aspirasi murid agar perilakunya disenangi murid. Tidak sebaliknya, bersikukuh dan cuek dengan sikapnya sendiri tanpa memperhatikan penilaian dan aspirasi murid, karena harmonisasi hubungan guru dan murid sangat penting untuk efektivitas pembelajaran yang dinamis dan progresif. Dalam hal ini sebaiknya hal-hal yang dibenci murid menjadi parameter agar pembelajaran berjalan dengan baik, berikut hal-hal yang biasanya dibenci oleh peserta didik adalah sebagai berikut :
a.    Berpakaian kurang rapi.
b.    Jarang masuk.
c.    Pilih kasih (tidak adil)
d.   Suka memberi PR tanpa mengoreksi.
e.    Berkata kasar.
f.     Suka menyuruh.
g.    Menghukum semena-mena.
h.    Cuek didalam dan diluar kelas
BAB III
PENUTUP
1.    Kesimpulan
Banyak cara yang dilakukan untuk menjadi guru yang inspiratif, kreatif dan inovatif yaitu harus menyadari bahwa guru adalah publik figur yang sangat di hormati dimasyarakat, guru juga harus menjadi inspirasi bagi kader-kader muda yang akan menjadi cahaya masa depan ditangannya lah bangsa ini dijunjung. Guru merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam hal ini, namun untuk menjadi guru yang hebat harus menguasai materi pelajaran secara mendalam, mempunyai wawasan yang luas, komunikatif, Mampu menggabungkan teori dan praktik, Mempunyai variasi pendekatan, Memberikan pujian, Belajar melalui proses, Tidak menakut-nakuti, Membentuk karakter, Humoris tapi serius.
Untuk itu, seorang guru harus mendengarkan aspirasi murid agar perilakunya disenangi murid dan seorang guru harus dapat menjadi contoh yang baik dan dan memunculkan ide-ide baru yang dapat memotivasi dan menginspirasi peserta didiknya.
2.    Saran
Agar para calon guru tidak menjadi guru yang jadul, hendaknya mulai dari bangku kuliahlah saatnya mengeruk ilmu para dosennya sebanyak-banyaknya dan mencari informasi sebanyak-banyaknya diluar jam kuliah, agar nanti saat selesai maupun belum siap diterjunkan ke lapangan.

Daftar Pustaka
Asmani, Jamal ma’mur. 2011. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Naim, Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

1 komentar:

  1. Pemilik blog yang terhormat.
    Tidakah kamu tahu bahwa tulisan warna merah itu merusak terhadap kesehatan mata. Tidak boleh. Blogmu bagus, namun saya yakin orang / pengunjjung tdk akan tahan membaca dengan warna merah ini. Silahkan diedit pengaturan postingannya (warna pont) selain warna merah.Terima kasih

    BalasHapus